Rabu, 08 Juni 2011

Irigasi Telinga

a.Definisi
Irigasi Telinga adalah proses pembilasan saluran telinga eksternal dengan air steril atau saline steril. Hal ini digunakan untuk mengobati pasien yang mengeluh benda asing atau cerumen (lilin telinga) impaksi.

Irigasi telinga adalah Suatu cara untuk membersihkan dan/atau mengeluarkan benda asing dari dalam telinga.

b.   Indikasi
Irigasi okuler diindikasikan untuk menangani berbagai inflamasi konjungtiva, mempersiapkan pasien untuk pembedahan mata, dan untuk mengangkat sekresi inflamasi. Juga dipergunakan untuk efak antiseptiknya. Irigan yang dipakai bergantung pada kondisi pasien.

Indikasi Dari Irigasi Telinga Yaitu :

·         Untuk mengeluarkan cairan, serumen, bahan-bahan asing dari kanal audiotory eksternal.

·         Untuk mengirigasi kanal audiotory eksternal dengan lartutan antiseptic.

·         Untuk menghangatkan atau mendinginkan kanal audiotory eksterna.

c.    Kontraindikasi
·         Perforasi membran timpani atau resiko tidak utuh (injurie sekunder, pembedahan, miringitomi).

·         Terjadi komplikasi sebelum irigasi.

·         Temperatur yg ekstrim panas dapat menyebabkan pusing, mual dan muntah.

·         Bila ada benda penghisap air dalam telinga, seperti bahan sayuran (kacang), jangan diirigasi karena bahan2 tsb mengmbang dan sulit dikeluarkan.


d.   Prinsip Kerja
             Telinga irigasi dapat dilakukan dengan menggunakan jarum suntik 50-60-cc (suntik 20-30-cc untuk anak-anak). Beberapa perawat memilih untuk melampirkan lubang yang besar IV (intravena) kateter (dengan jarum dihapus) untuk jarum suntik untuk arah lebih mudah fluida. Dengan menggunakan metode ini, cairan yang disedot ke dalam jarum suntik dan disemprotkan ke dalam liang telinga. Metode lain menggunakan larutan IV dan tubing, dengan konektor irigasi telinga pakai yang pas dan ke atas telinga luar. Bila menggunakan metode ini, IV diaktifkan dan arus fluida oleh gravitasi ke telinga untuk menciptakan irigasi. Bila menggunakan metode IV, tas harus sekitar 6 inci (15 cm) atau kurang di atas kepala pasien untuk menciptakan tekanan fluida yang tepat.
          Setelah posisi pasien, daun telinga dari telinga yang terkena dampak harus diadakan kembali, dan sampai (belakang dan ke bawah untuk bayi). Ujung jarum suntik atau kateter irigasi harus ditempatkan di pintu masuk ke telinga Jaringan telinga tidak boleh disentuh. Saluran telinga tidak boleh tersumbat, atau solusi tidak akan dapat berlari kembali keluar dari telinga Dengan lembut mengarahkan aliran larutan irigasi terhadap aspek atas dari saluran telinga eksternal, perawat harus jarum suntik atau menjalankan dalam cairan IV pada tingkat lambat, stabil, yang memungkinkan cairan untuk melarikan diri keluar dari saluran telinga dan ke baskom. Jika menggunakan alat PIK gigi, pengaturan terendah harus digunakan.. Mengerahkan terlalu banyak tekanan dapat memaksa benda asing atau oklusi lilin lebih ke dalam liang telinga. Cairan kembali kemudian harus diperiksa sebelum jarum suntik diisi ulang-atau setelah 100cc cairan untuk dewasa, dan 30cc cairan bagi seorang anak. Perawat harus menyelidiki apakah objek lilin atau asing telah mengguyur dari telinga. Bila oklusi telah dihapus, 500cc cairan irigasi harus digunakan untuk-dewasa 100cc untuk anak, atau seperti yang diperintahkan oleh dokter. Prosedur ini harus terputus jika pasien mengeluh sakit atau pusing.

a.   Persiapan Klien
·      Atur posisi klien dengan memiringkan kepala ke arah telinga.
·      Lindungi pakaian klien dengan handuk/bahan tahan air.

b.   Persiapan Alat

1.   Otologik syringe (metal) atau syringe 60 ml ukuran 18 atau 20 G, dan untuk anak-anak. (waterpik)
2.   Baskom.
3.   Handuk/alas tahan air.
4.   Baskom/bengkok untuk muntah.
5.      Otoskop.
6.      Sarung tangan.
7.      Termometer
8.      Kapas/kassa.
9.      Cooton Tip (untuk anak-anak)


c.    Prosedur Kerja
·      Bersihkan telinga luar.
·      Periksa telinga dg otoskop sebelum melakukan irigasi.
·      Isikan cairan irigasi ke dalam syringe (tarik/sedot) dan buang udara dlm syringe. Larutan bisa air, atau campuran air dan hidroegn peroksida, cairan disesuaikan dengan temperatur tubuh, cek dengan pergelangan tangan bagian dalam/gunakan termometer.
·      Minta klien untuk memegang bengkok.
·      Tarik aurikel ke atas dan keluarà telinga superior dan posterior (dewasa), tarik aurikel posterior dan inferior (anak di atas 3 tahun).
·      Lakukan irigasi dengan perlahan untuk mengurangi peningkatan tekanan.
·      Setelah irigasi , inspeksi  kanal telinga untuk melihat kemajuan dari tindakan atau cek cairan irigasi yang keluar dari seruemn atau benda-benda asing
·      Ulangi irigasi sesuai kebutuhan, istirahatkan  klien diantara irigasi.
·      Keringkan telingan dengan kapas, taruh kapas 5-10 menit untuk absorb dari kemungkinan lembab.

e.             Interpretasi (Nilai Normal Dan Patologis)
f.    Komplikasi
·         Ruptur membran timpani.
·         Kehilangan pendengaran.
·         Trauma/injury kanal teling dalam.

Vertigo, mual, nyeri selama dan setelah prosedur, stop segera bila terjadi, kemudian ulangi lagi dan pastikan tekanan dan temperatur yang cocok untuk mencegah berulangnya gejala.

g.   Hal Yang Harus Diperhatikan
       
o    Kanal telinga anak-anak lebih kecil.

o    Tarik aurikel ke bawah dan kebelakang.

o    Anak-anak posisi supinasi bila perlu di resraint untuk menghindari pergerkan.

o    Untuk mengurangi ansieas jelaskan prosedur dan izinkan anak-anak untuk menyentuh air atau mendengarkan suara air.



Irigasi Mata


a.   Definisi
Irigasi mata adalah suatu cara untuk membersihkan dan atau mengeluarkan benda asing dari mata. Irigasi mata diberikan untuk mengaluarkan sekret atau kotoran dan benda asing dan zat kimia dari mata.  Larutan garam fisiologis atau RL biasa dipergunakan karena merupakan larutan isotonik yang tidak merubah komposisi elektrolit yang diperlukan mata.  Bila hanya memerlukan sedikit cairan, kapas steril dapat dipergunakan untuk meneteskan cairan kedalam mata.

b.   Indikasi
 Irigasi okuler diindikasikan untuk menangani berbagai inflamasi konjungtiva, mempersiapkan pasien untuk pembedahan mata, dan untuk mengangkat sekresi inflamasi. Juga dipergunakan untuk efak antiseptiknya. Irigan yang dipakai bergantung pada kondisi pasien.
Indikasinya yaitu:
a.       Cidera kimiawi pada mata
b.      Benda asing dalam mata
c.       Implamasi mata

c.    Kontraindikasi
-Luka karna tusukan pada mata

d.   Prinsip Kerja
A.    Pesiapan Pasien
- beri tahu informasi tentang rencana tindakan dengan komunoikasi teurapetik
- atur posisi pasien sesuai kebutuhan dengan memperhatikan kenyamanan dan privacy klien.
B.     Alat irigasi terdiri atas:
1.      botol irigasi berisi larutan oftalmik steril (Blinx, Dacrios)
2.      mangkuk lengkung kecil
3.      sarung tangan
4.      kapas untuk menyerap cairan dan eksresi
5.      dispenser plastik dengan penutup dan label untuk tempat larutan
C.    Prosedur kerja:
1.   Tahap Pra Interaksi
a. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
b.Mencuci tangan
c. Meletakan alat – alat di dekat pasien dengan benar
2.   Tahap Orientasi
a. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
b.Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakanpada keluarga / klien
c. Menanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan
3.   Tahap Kerja
1.menjaga privacy
2.posisikan pasien telentang (supinasi) atau duduk dengan kepala dicondongkan ke belakang dan sedikit miring ke samping
3.bila pasien diduduk, mangkuk dapat dipegang oleh pasien. Bila pasien berbaring, letakkan mangkuk di dekat pasien sehingga dapat menampung cairan dan sekret.
4.Perawat berdiri di depan pasien.
5.Bersihkan kelopak mata dengan teliti untuk mengangkat debu, sekresi, dan keropeng (memegang kelopak dengan ibu jari dan satu jari tangan).
6.Bilas mata dengan lembut, mengarahkan cairan menjauhi hidung dan kornea.
7.Keringkan pipi dan mata dengan kapas.
4. Tahap Terminasi
·   Melakukan evaluasi tindakan
·   Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
·   Berpamitan dengan klien
·   Membereskan alat – alat dan mencuci tangan
·   Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
e.    Komplikasi
a.       Kemungkinan terjadi cidera perforasi pada mata bila irigasi dilakukan dengan tidak hati-hati
b.      Kontaminasi silang pada mata yang sehat bila terdapat infeksi
c.       konjungtiva